Mengenai Beras Bansos yang Ditimbun, Menko PMK Buka Suara

- 4 Agustus 2022, 09:14 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy /Sumber : roinfohumas @kemenkopmk/

PR KARANGASEM - Tim Tindak Pidana Korupsi Polda Metro Jaya berkunjung ke lokasi penimbunan paket Bansos untuk melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi.

Sementara itu JNE dalam siaran persnya menyatakan bahwa apa yang dilakukannya telah melewati proses SOP dalam penanganan barang yang rusak.

Ribuan paket sembako tersebut dikubur di lahan kosong di Jalan Tugu Jaya, RT 3 RW 5, Desa Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Jumlah total paket sembako yang ditimbun dimasukkan ke satu wadah dengan berat hingga satu ton.

Beberapa warga yang tinggal di sekitar lokasi penimbunan mengaku tidak mengetahui adanya penimbunan paket bansos di lingkungan mereka.

Menanggapi kasus tersebut, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menanggapinya, seperti yang diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Soal Beras Bansos yang Dikubur, Menko PMK: Pemerintah Nggak Rugi".

“Kita tidak berurusan dengan berapa ruginya karena kita enggak rugi, itu kan ditanggung oleh JNE, oleh transporter karena kerusakannya ketika diangkut, sebetulnya semula baik kan,” kata Muhadjir menanggapi kabar tersebut.

Baca Juga: Tembok dan Pagar Pembatas JIS Diperbaiki, Penguatan Tidak Hanya Pada Bagian Yang Roboh, Tapi Sekeliling

Oleh karena itu, Muhadjir berani memastikan bila pemerintah sama sekali tak merugi atas kerusakan beras Bansos yang telah jatuh ke tangan jasa ekspedisi.

“Jadi dia itu sudah ada di perjanjian, jadi pemerintah enggak rugi," katanya.

Pemerintah mengaku tidak mengetahui cara pihak ekspedisi menangani beras Bansos yang rusak, namun dapat dipastikan mereka telah membayar ganti ruginya.

“Entah itu ditimbun, entah itu dibuang, entah itu dipakai makan hewan, itu urusan dia (JNE), dia sudah ganti dan sudah diserahkan ke KPM sesuai dengan perjanjian," kata Muhadjir.

Menko PMK juga menduga faktor yang membuat beras menjadi rusak karena saat distribusi, Indonesia sedang berada di puncak musim penghujan.

Pihak ekspedisi dilaporkan membawa paket-paket beras dengan menggunakan kendaraan bak terbuka.

Baca Juga: Kedes Cantik asal Bekasi Pipit Heryanti Ditahan atas Dugaan Kasus Korupsi 'PTSL' di Desa Lambangsari

"Lha yang bak terbuka itulah yang banyak kemudian rusak busuk itu, dan waktu itu memang kita mengambil keputusan paling aman, pokoknya kalau ada satu truk kena hujan, ya sudah itu tidak boleh dibagi semuanya," kata Menteri berusia 66 tahun tersebut.

Namun Muhadjir menegaskan bahwa beras Bansos presiden yang rusak sudah diganti dan diserahkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

"Kalau sampai ada yang tidak kebagian, jangankan 160.000 KPM, seribu saja tidak kebagian pasti teriak, ya toh? Kan selama ini tidak ada berita bahwa ada yang tidak kebagian beras," katanya.***

 

Editor: Tedih Rahmansyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah