Kasus Penikaman Salman Rushdie : Joe Biden Buka Suara

PR KARANGASEM - Presiden AS Joe Biden telah menegaskan kembali pentingnya kebebasan berekspresi setelah serangan penikaman terhadap penulis Salman Rushdie.

Rushdie diserang oleh seorang anak berusia 24 tahun di panggung terbuka di sebuah pembacaan di negara bagian New York pada hari Jumat dan terluka parah dengan luka pisau di leher dan perut.

Penulis Inggris-India itu tidak terintimidasi dan berdiri untuk "nilai-nilai universal yang esensial" seperti kebenaran, keberanian dan ketahanan, kata Biden di Washington pada hari Sabtu. "Dan hari ini kami menegaskan kembali komitmen kami terhadap nilai-nilai Amerika yang mendalam ini dalam solidaritas dengan Rushdie dan semua orang yang membela kebebasan berekspresi."

Joe Biden mengungkapkan keterjutannya yang diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Presiden AS Joe Biden Ungkap Reaksinya Atas Penikaman Salman Rushdie: Serangan yang Kejam"

“Jill dan saya terkejut ketika mengetahui serangan kejam yang dialami oleh Salman Rushdie kemarin di New York,” ujar Biden dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Hindustan Times.

“Biden dan semua orang-orang Amerika (Serikat) dan seluruh orang di dunia akan berdoa untuk keselamatan dan kesembuhannya,” ujar Biden menambahkan.

Baca Juga: Polisi Bongkar Kasus Judi Online, Hingga Sita Uang Rp83 Juta Rupiah

Sang presiden menyatakan rasa terima kasihnya kepada orang-orang serta individu pemberani yang segera memberikan bantuan untuk Salman Rushdie dan menaklukkan penyerang di TKP.

Sembari memuji Salman Rushdie, Biden mengatakan bahwa sang penulis punya wawasan luas tentang kemanusiaan. Serta penolakan Rushdie atas intimidasi dan pembungkaman.