PR KARANGASEM - Aksi masa perempuan Afghanistan menuai sedih dikarenakan ada seorang wanita yang berunjuk rasa terkena pukulan pejuang Taliban, meminta keadilannya yakni kebebasan.
Wanita yang berunjuk rasa dikejar-kejar sampai masuk ke toko-toko terdekat dan dipukuli dengan senjata api.
Kekerasan merupakan upaya penekanan pihak Taliban dalam pembatasan pergerakan wanita, sejak mereka merembut kembali tanah Afghanistan satu tahun yang lalu.
Baca Juga: Delegasi Parlemen AS Tiba di Taiwan di Tengah Eskalasi Dengan China
"Uni Eropa sangat prihatin dengan nasib perempuan dan anak perempuan Afghanistan yang telah melihat kebebasan, hak dan akses mereka ke layanan dasar seperti pendidikan ditolak secara sistematis," kata kantor kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Hindustan Times.
Uni Eropa secara tegas mengingatkan Afghanistan untuk mematuhi perjanjian internasional.
'Afghanistan juga tidak boleh menimbulkan ancaman keamanan bagi negara manapun' sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB, ujar Josep Borell.
Baca Juga: Rahamullah Haqqani Ulama Tersohor dan Terkemuka di Taliban Tewas di Bom
Dan Uni Eropa menekankan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Afghanistan kepada negara yang stabil dan sejahtera.
Artikel Rekomendasi