PR KARANGASEM - Di tengah memanasnya Jalur Gaza, sekitar 2.000 warga Israel terlilah bebas mengunjungi Masjid Al Aqsa pada Minggu, 7 Juli 2022.
Baku tembak yang terjadi di Jalur Gaza membuat situasi memanas antara pihak Israel dan Pihak dari Gaza, tetapi bagi para warga Israel tidak kurang dari 2.000 warga Israel mengunjungi Masjid Al Aqsa dengan bebas untuk melakukan perayaan Keagamaan Yahudi.
Diinformasian bahwa para warga tersebut di dominasi oleh sebagian besar aktivis ultra nasionalis dan para yahudi yang berasal dari partai sayap kanan Israel.
Kunjungan para Yahudi ke Masjid Al aqsa itu sontak memicu terjadinya bentrokan antara militan Palestina dan Militer Israel.
Baca Juga: Latihan Militer China Membuat Taiwan Terancam
Bahkan, enam warga Palestina dilaporkan ditangkap oleh otoritas Israel karena menyemprotkan gas merica ke pengunjung Yahudi di Masjid Al Aqsa.
Sedangkan, sejumlah pengunjung Yahudi juga ditahan karena melanggar ketentuan dengan berdoa nyaring di dalam area Masjid Al Aqsa.
Diketahui, peraturan Israel untuk Masjid Al Aqsa menyerukan bahwa kunjungan diperbolehkan, tetapi tidak untuk berdoa di sana.
Atas kehadiran para Yahudi yang berdoa nyaring, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Haitham Abou Al-Foul ikut angkat bicara.
"Pelanggaran ini merupakan tren berbahaya dan perilaku tidak bertanggung jawab yang memperburuk ketegangan dan mendorong situasi ke dalam siklus kekerasan yang berkelanjutan," demikian bunyi pernyataan Kemenlu Yordania yang menjaga situs suci itu, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Xinhua.
Sementara itu, Jalur Gaza dalam tiga hari kebelakang, sedang mengalami baku tembak antara kelompok militer Jihad Islam Palestina (PIJ) dengan tentara Israel.
Dilaporkan, baku tembak yang tengah terjadi telah menewaskan sedikitnya 31 warga Palestina, termasuk enam anak-anak dan empat wanita.
Untuk penyebab munculnya baku tembak itu, diketahui terjadi sejak angkatan udara Israel membunuh seorang komandan senior dari PIJ pada Jumat sore, 5 Agustus 2022 lalu.***